MAKALAH
PENDIDIKAN
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(Sasaran Implementasi
Wawasan
Nusantara Dalam Kehidupan Nasional)

![]() |
![]() |
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Nama Anggota :
-
Agung Kamayangan
-
Bela Riska Lusianti
-
David Parningotan G
-
Dzul Fauzi
-
Eza Nuryavita
-
Vera Wirawan
Prodi : Akuntansi S1
Kelas / Ruangan : 01SAKMI / 209
Dosen Pengajar : Henni Rahayu Handayani
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan Rahmat,Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
Tugas ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dengan tema yaitu “ Sasaran Inplementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan
Nasional ”. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya dan pada khususnya juga pada teman-teman di Program
Studi Akuntansi.
Demikian makalah ini kami
buat, kami sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Atas perhatian Dosen Pengajar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan serta
teman-teman, kami ucapkan terima kasih.
Pamulang,
Oktober 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………!
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………...!!
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………………….1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara.............................................................................2
B. Asas wawasan
nusantara........................................................................................2
C. Arah pandang
wawasan nusantara........................................................................3
D. Funsi wawasan
nusantara.......................................................................................3
E. Tujuan wawasan
nusantara....................................................................................4
F. Pengertian Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara Dalam
Kehidupan Nasional…………………………………………………………………………………….4
G. Pemasyarakatan
(sosialisasi) dari Wawasan Nusantara…………………………..4
H. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara……………………………………5-7
I. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara…………………………………………8
J. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara…………………………………..9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………10
B. Kritik dan Saran………………………………………………………………………10
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….........11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Implementasi
atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara
menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.Wawasan
nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan
politik,ekonomi,sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola
pikir,pola sikap,dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan
golongan.Dengan demikian,wawasan nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap dan strata di seluruh
wilayah negara,sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati
diri bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di
atas maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Ajaran Wawasan Nusantara Nasional dan Sasaran
Implementasi nya?
2. Bagaimana Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara
Nasional?
3. Apa Hakikat dan Implementasi Wawasan Nusantara Nasional?
4. Apa Landasan Wawasan Nusantara?
5.
Bagaimana Kedudukan,
Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara?
6. Bagaimana Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Unsur
Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara. Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga
unsur dasar ,yaitu :
1. Wadah
(Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan
keanekaragaman budaya.Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang
merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur pilotik.
2. Isi
(Content). Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Isi
menyangkut dua hal yang esensial,yaitu :
a.
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional.
b.
Persatuan dan kesatuan dalam
keBhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata
Laku (Conduct) Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi,yang
terdiri :
a.
Tata laku batiniah, mencerminkan jiwa,semangat, dan mentalitas yang baik
dari bangsa Indonesia.
b.
Tata laku lahiriah, tercermin dalam tindakan,perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.
B. Azas Wawasan Nusantara.
Azas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan
atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi,ditaati,dipelihara dan diciptakan
demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa
atau golongan) terhadap kesepakatan bersama. Asas wawasan nusantara terdiri
dari :
1. Kepentingan yang sama. Ketika
menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah
menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain.tujuan yang sama adalah
tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Keadilan, yang berarti kesesuaian
pembagian hasil dengan andil,jerih payah usaha dan kegiatan baik orang
perorangan,golongan,kelompok maupun daerah.
3. Kejujuran, yang berarti keberanian
berpikir,berkata dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar
biarpun realita atau ketentuan itu pahit an kurang enak didengarnya.
4. Solidaritas, Yang berarti diperlukannya
rasa seti kawan,mau memberi dan berkorban bagi orang lain tanpa meniggalkan
ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja sama, berarti adanya
koordinasi,saling pengertian yang didasarka atas kesetaraan sehingga kerja
kelompok,baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih besar dapat
tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6. Kesetiaan,kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi tonggak utama terciptanya
persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan.Jika kesetiaan terhadap kesepakatan
bersama ini goyah apalagi ambruk,dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan
dalam keBhinekaan bangsa Indonesia akan hancur berantakan.Ini berarti hilang
nya negara kesatuan Indonesia.
C. Arah pandang wawasan nusantara meliputi :
·
Arah pandang ke dalam, mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka
dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab
timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan
terpelihara nya persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan.
·
Arah pandang ke luar, mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya,bangsa
Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek
kehidupan,baik politik,ekonomi,sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD
1945.
D. Fungsi Wawasan Nusantara
Sebagai pedoman,motivasi,dorongan,serta rambu-rambu
dalam menentukan kebijaksanaan,keputusan,tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
E. Tujuan dari Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme
yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih tinggi
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individu,kelompok,golongan,suku bangsa atau daerah
F. Pengertian
Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam Kehidupan NasionalSasaran implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional adalah menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh dalam bidang
* Politik, menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
* Ekonomi, menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
* Sosial Budaya, menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menerima serta menghormati segala bentuk perbedaan (kebhinekaan) sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan sekaligus sebagai karunia Tuhan.
* Han-Kam, menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
G. Pemasyarakatan (sosialisasi) dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dalam :
1. Menurut sifat atau cara penyampaiannya, dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Langsung, yang terdiri dari Ceramah, Diskusi atau Dialog, Tatap Muka.
b. Tidak Langsung, yang
terdiri dari Media Elektronik, Media cetak.
2. Menurut metode penyampaiannya berupa :
a. Ketauladanan
Melalui metode penularan ketauladanan dalam sikap perilaku sehari-hari kepada
lingkungannya terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan
bertindak mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
dan atau golongan sehingga menimbulkan semangat kebangsaan yang selalu cinta
tanah air
b. Edukasi
Melalui metode pendekatan– Formal, pendidikan umum atau pembentukan, dimulai dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak) sampai Perguruan Tinggi, pendidikan karir disemua strata dan bidang profesi dan penataran atau kursus-kursus, dsb.
– Informal, dapat dilaksanakan di lingkungan rumah atau keluarga, di lingkungan pemukiman, di lingkungan pekerjaan dan dalam lingkungan organisasi kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Melalui metode komunikasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan (sosialisasi) dari Wawasan Nusantara adalah : tercapainya hubungan komunikasi (timbal balik) secara baik akan mampu menciptakan iklim/suasana yang saling menghargai, menghormati, mawas diri dan tenggang rasa sehingga terjadi kesatuan bahasa dan tujuan tentang Wawasan Nusantara.
d. Integrasi. Melalui metode integrasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan (sosialisasi) Wawasan Nusantara adalah : terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian serta pemahaman tentang Wawasan Nusantara yang mampu memantapkan untuk membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia pada saat ini maupun di masa yang akan datang, kesadaran mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional yang didasari Wawasan Nusantara.
H. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia baik secara individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semuanya sedang mengalami suatu proses perubahan dan kita juga menyadari bahwa faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawakan oleh negara-negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.
Tetapi jika kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta itu sendiri perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, yang alamiah. Tidak ada kehidupan dunia itu yang abadi atau kekal kecuali berkaitan dengan Wawasan Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa.
Akankah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan dan gempuran nilai global yang menantang Wawasan Persatuan Bangsa Indonesia antara lain pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia tanpa batas, serta era baru kapitalisme dan kesadaran warga negara.
1. Pemberdayaan Masyarakat.
a. JOHN NAISBIT.
Dalam bukunya Global Paradox menulis “To be a global powers, the company
must give more role to the smallest part”. Pada intinya global paradox
memberikan pesan bahwa negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya
kepada rakyatnya. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai
tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara yang sudah maju
dengan “Buttom Up Planning”, sedang untuk negara-negara berkembang seperti
Negara Kesatuan Republik Indonesia masih melaksanakan program “Top Down
Planning”, mengingat keterbatasan sumber daya alam, sehingga diperlukan
landasan operasional berupa GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara).
b. Kondisi Nasional.
Pembangunan Nasional secara menyeluruh belum merata, sehingga masih ada
beberapa daerah ketertinggalan pembangunan yang mengakibatkan keterbelakangan
dalam aspek kehidupannya. Kondisi tersebut menimbulkan kemiskinan dan
kesenjangan sosial di masyarakat, apabila kondisi ini berlarut-larut masyarakat
di beberapa daerah tertinggal akan berubah pola pikir, pola sikap dan pola
tindak, mengingat masyarakat sudah tidak berdaya dalam aspek kehidupannya. Hal
ini merupakan ancaman bagi tetap tegak dan utuhnya NKRI. Dikaitkan dengan
pemberdayaan masyarakat maka diperlukan prioritas utama pembangunan daerah
tertinggal, agar masyarakat dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan diseluruh aspek kehidupan, yang di dalam pelaksanaannya diatur
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah.
Dari uraian tersebut
diatas tentang pesan Global Paradox dan Kondisi Nasional dikaitkan dengan
pemberdayaan masyarakat dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, sehingga
pemberdayaan untuk kepentingan rakyat banyak perlu mendapat prioritas utama
mengingat Wawasan Nusantara memiliki makna persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan bangsa.
2. Dunia Tanpa Batas.
a. Perkembangan IPTEK
(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Perkembangan global saat ini sangat maju
dengan pesat, didukung dengan perkembangan IPTEK yang sangat modern khususnya
di bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi seakan akan dunia
sudah menyatu menjadi kampung sedunia, dunia menjadi transparan tanpa mengenal
batas negara, sehingga dunia menjadi tanpa batas. Kondisi yang demikian membawa
dampak kehidupan seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak seluruh
masyarakat Indonesia di dalam aspek kehidupannya. Keterbatasan kualitas SDM
Indonesia dibidang IPTEK merupakan tantangan serius menghadapi gempuran global,
mengingat penguasaan IPTEK merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di
percaturan global.
b. KENICHI OMAHE.
Dengan dua bukunya yang terkenal dengan “Borderless World dan The End Of
The Nation State”, mengatakan bahwa, dalam perkembangan masyarakat
global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik masih
relatif tetap, namun kehidupan suatu negara tidak mungkin dapat membatasi
kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang
makin individual. Kenichi Omahe juga memberikan pesan bahwa untuk dapat
menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintahan
pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Hal
ini kiranya dapat dimengerti bahwa, dengan memberikan peranan yang lebih besar
kepada pemerintah daerah, berarti memberikan kesempatan berpartisipasi yang
lebih luas kepada seluruh masyarakat. Apabila masyarakat yang dilibatkan dalam
upaya pembangunan, maka hasilnya akan lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa dalam percaturan global.
Dari uraian tersebut
diatas, tentang perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan Dunia Tanpa Batasdapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat
perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola
pikir, pola sikap dan pola tindak didalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme.
a. SLOAN AND ZUREKER. Dalam bukunya “Dictionary Of Economics”, menyebutkan
tentang kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik
swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas
ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk
mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme bahwa sistem ekonomi
untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara
luasdan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat, sehingga di dalam sistem
ekonomi diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. LESTER THUROW. Didalam bukunya “The Future Of Capitalism”, ditegaskan
antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat
strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham
sosialis. Dikaitkan dengan era baru kapitalisme tidak terlepas dari
globalisasi, maka negara-negara kapitalis yaitu negara-negara maju dalam rangka
mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang
dengan menggunakan isu global yang mencakup demikratisasi, HAM (Hak Asasi
Manusia) dan lingkungan hidup. Strategi baru yang ditegaskan oleh Lester Thurow
pada dasarnya telah tertuang dalam falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila
yang mengamanatkan keharmonisan kehidupan yang serasi,selaras dan seimbang
antara individu, masyarakat, bangsa, manusia dan dalam semesta serta
penciptanya.
Dari uraian di atas,
tentang definisi kapitalisme yang semula untuk keuntungan diri sendiri dan
kemudian berkembang strategi baru guna mempertahankan paham kapitalisme di era
globalisasi, menekan negara-negara berkembang termasuk Indonesia dengan isu
global. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena merupakan tantangan bagi Wawasan
Nusantara.
4. Kesadaran Warga Negara.
a. Pandangan Bangsa
Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban. Bangsa Indonesia melihat
bahwa hak tidak terlepas dari kewajiban, maka manusia Indonesia baik sebagai
warga negara maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat
dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan tiap hak mengandung kewajianban dan
demikian sebaliknya, kedua-duanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama.
Negara kepulauan Indonesia di dasarkan atas paham negara kesatuan, menempatkan
kewajian di muka sehingga kepentingan umum atau masyarakat, bangsa dan negara
harus didahulukan dari kepentingan pribadi dan golongan.
b. Kesadaran Bela Negara.
Pada waktu merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia menunjukkan kesadaran bela negara yang optimal, dimana
seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa mengenal perbedaan, tanpa pamrih dan
tidak mengenal menyerah yang ditunjukkan dalam jiwa heroisme dan patriotisme
karena senasib sepenanggungan dan setia kawan melalui perjuangan fisik mengusir
penjajah untuk merdeka. Di dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dihadapi
adalah perjuangan non fisik yang mencakup seluruh aspek kehidupan, khusunya
untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas
korupsi, kolusi dan nepotisme, mengusai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM guna
memiliki daya saing /kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Didalam perjuangan non fisik secara nyata
kesadaran bela negara mengalami penurunan yang sangat tajam bila dibandingkan
dengan perjuangan fisik, hal ini dapat ditinjau dari kurangnya rasa persatuan
dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari
NKRI, sehingga mengarah ke disintegrasi bangsa.
Dari uraian tersebut,
perihal pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban serta kesadaran
bela negara, apabila dikaitkan dengan kesadaran warga negara secara utuh
mengalami penurunan kesadaran didalam persatuan dan kesatuan, mengingat
anak-anak bangsa belum sepenuhnya sadar sebagai warga negara yang harus selalu
mengutamakan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan atau golongan.
Kondisi yang demikian dapat merupakan tantangan bagi Wawasan Nusantara.
I. Prospek
Implementasi Wawasan Nusantara Berdasarkan beberapa teori mengemukakan rumusan atau pandangan global sebagai berikut :
1. Global Paradox. Memberikan pesam bahwa negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End Of Nation State Mengatakan bahwa batas wilayah geografi negara relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Selanjutnya pemerintah daerah perlu diberi peranan yang lebih berarti.
3. Lester Thurow dalam bukunya The future Of Capitalism. Memberikan gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu atau kelompok dengan masyarakat banyak serta antara negara maju dengan negara berkembang.
4. Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World. Mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. Ian Marison dalam bukunya The Second Curve. Dijelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat itu.
Dari pesan-pesan yang
disampaikan dalam nilai yang berkekuatan global tersebut di atas ternyata tidak
ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan bangsa, sehingga
akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak
terpenuhi. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Wawasan Nusantara
sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai Visi nasional yang mengutakan
persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun di
masa yang akan datang, sehingga prospek Wawasan Nusantara dalam era mendatang
masih tetap relevan dengan norma-norma global. Dalam menghadapi gempuran global
perlu lebih diketengahkan fakta kebhinekaan dalam setiap rumusan yang memuat
kata persatuan dan kesatuan sehingga dalam implementasinya perlu lebih
diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil. Hal tersebut dapat diwujudkan
apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan yaitu: keteladanan kepemimpinan
nasional, pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang
mampu memberikan informasi dan kesan yang positif, serta keadilan dalam
penegakkan hukum dalam arti pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa dalam wadah NKRI.
J. Keberhasilan
Implementasi Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara agar menjadi pola yang mendasai cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayahtanah air yang mencakup implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamananserta tantangan-tantangan terhadap
Wawasan Nusantara diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia untuk:
1. Mengerti, memahami dan menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
2. Mengerti, memahami dan menghayati tentang bangsa yang telah menegara bahwa di dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara yaitu Wawasan Nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang/wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diperlukan pendekatan /sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah, sehingga akan terwujud keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
1.
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional yang bersumber dari pancasila dan
berdasarkan UUD 1945. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman
bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa.
2.
Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Politik Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Ekonomi Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah
perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan
kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu
bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa.
Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang
tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
B. Kritik
dan Saran
Adapun saran yang dapat
kami berikan adalah:
1. Mahasiswa
sebaiknya serius dalam mempelajari tentang Wawasan Nasional, serta Sasaran
Implementasi Wawasan Nasional karena masih banyak hal yang belum kita ketahui
mengenai Wawasan Nasional.
2. Pemerintah
sebaiknya meningkatkan perhatian di sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial
karena sampai saat ini banyak penduduk Indonesia yang tidak sejahtera hidupnya.
3. Pemerintah
sebaiknya memeratakan pembangunan daerah agar pembangunan yang merata dapat
terwujud.
Demikianlah
makalah ini disusun dari berbagai sumber ,semoga bermanfaat bagi kita semua
untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Sasaran Implementasi Wawasan
Nusantara dalam kehidupan Nasional. Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah
ini masih sangat Jauh Dari Kesempurnaan. Jadi, kritik dan saran yang membangun
dari teman-teman mahasiswa sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini
lebih baik. Atas perhatian teman-teman penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Zubaidi,
H. Achmad, dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: Paradigma.
Pendidikan
Kewarganegaraan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,2007
Zafiqhizaf.wordpress.com
Borgata Hotel Casino and Spa - Mapyro
BalasHapusCompare reviews, photos & 전라북도 출장샵 menus 김제 출장샵 at MGM Grand Atlantic City - Borgata Hotel Casino and Spa in Atlantic City, 울산광역 출장안마 NJ. Rating: 충주 출장마사지 8.2/10 · 1,811 votes 평택 출장안마 · Price range: $$
click here to read cheap sex toys,cheap sex toys,cheap sex toys,sex toys,dildo,dildo,sex toys,wholesale sex toys,realistic dildo click for more
BalasHapus